ADB lakukan Review Mission pada Proyek AKSI UNJA
Jambi (Rabu, 17 Mei 2023) – Asian Development Bank (ADB) melakukan kunjungan lapangan di Universitas Jambi dalam rangka Review Mission ke-1 untuk Tahun Anggaran 2023. Selain ADB, hadir juga perwakilan dari Kementerian Keuangan dan Bappenas.
Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari tersebut, dilakukan untuk memonitor dan mengevaluasi capaian pelaksanaan Proyek AKSI di Universitas Jambi.
Sutarum Wiryono, Senior Project Officer for Education ADB Perwakilan Indonesia, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa “Melalui kegiatan review mission ini, kita dapat mengidentifikasi masalah yang ada di lapangan dan merumuskan rekomendasi rencana tindak lanjutnya.”
Hal serupa juga disampaikan oleh Prof. Rayandra Asyfar, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi Universitas Jambi, “Kegiatan Review Mission ini sangat penting dan harus bisa dimanfaatkan seefektif mungkin untuk memastikan kelancaran pekerjaan sesuai target.”
Hasil review mission ADB kali ini akan sangat menentukan keberlangsungan Proyek secara keseluruhan, mengingat Proyek AKSI akan berakhir pada akhir Juni 2024.
Saat ini, 2 dari 3 paket pekerjaan fisik dalam Proyek AKSI di Universitas Jambi telah terkontrak. Sementara 1 paket tersisa adalah water treatment project yang saat ini masih dalam proses persiapan tender dan akan segera ditenderkan.
Pejabat Pembuat Komitmen Proyek AKSI UNJA, Muhammad Nuklirullah menjelaskan bahwa “Paket pertama (paket CWJ-01) berupa Pembangunan 3 Gedung saat ini sudah mencapai 32,854%, masih ada 67,146% sisa pekerjaan yang harus diselesaikan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk yang ditargetkan pada akhir maret 2024.”
Sementara paket kedua (paket CWJ-02) berupa pembangunan 6 (enam) Gedung masih sebesar 7,543%, sehingga masih ada 92,457% sisa pekerjaan yang masih harus diselesaikan oleh PT. Nindya Karya (Persero) Tbk yang ditargetkan selesai pada akhir maret 2024.
Disamping itu, UNJA akan mengadakan 6 (enam) paket peralatan peralatan dan furniture yang semuanya akan dilakukan tender pada pertengahan tahun 2023.
Berkaitan dengan progress konstruksi saat ini, Marthen K. Patiung, Konsultan Ahli Pengadaan pada Direktorat Sumber Daya Kemdikbudristek, menjelaskan bahwa “Melihat history dan progress yang dicapai saat ini, apabila kedepannya masih menggunakan metode kerja yang sama, sudah dapat dipastikan pekerjaan tidak akan selesai tepat waktu. Untuk itu, perlu dilakukan percepatan pekerjaan dan melakukan perhitungan yang tepat dengan mempertimbangkan kebutuhan jumlah pekerja, waktu dan metode kerja.”
“Perlu diperhatikan juga dalam pengadaan barang dan jasa harus sesuai dengan instruksi Presiden tentang penggunaan produk dalam negeri.“ pungkas beliau.