Universitas Riau Bangun Gedung Perkuliahan Terpadu dengan Konsep Green Building yang Inovatif
Green Building adalah bangunan yang dirancang dengan konsep yang ramah lingkungan, hemat energi, hemat air dan material yang ramah lingkungan. Green Building juga dapat dikenal dengan bangunan hijau, konstruksi hijau, atau bangunan berkelanjutan yang dihadirkan dalam bentuk konsep untuk memecahkan permasalahan seperti kerusakan alam dan pemanasan global. Menurut World Green Building Council, Green Building adalah bangunan yang dalam desain, konstruksi atau operasinya mengurangi atau menghilangkan dampak negatif dan dapat menciptakan dampak positif pada iklim dan lingkungan alam. Bangunan hijau melestarikan sumber daya alam yang berharga dan meningkatkan kualitas hidup kita. Seperti yang dikemukakan oleh Pike Research (2011) pentingnya penerapan konsep bangunan hijau ini dikuatan dari suatu penelitian, bahwa lebih dari 50% konstruksi bangunan di dunia pada dekade mendatang akan terjadi di Asia, sebagian besar terjadi pada Asia Timur dan Pasifik.
Di Indonesia saat ini terdapat lembaga Green Building Council Indonesia (GBCI). Lembaga ini bertujuan untuk melakukan transformasi pasar serta penyebaran kepada masyarakat dan pelaku bangunan untuk menerapkan prinsip-prinsip bangunan hijau. GBCI memiliki 4 kegiatan utama, salah satunya Sertifikasi Bangunan Hijau berdasarkan perangkat penilaian khas Indonesia yang disebut GREENSHIP.
Saat ini, Sertifikasi Bangunan Hijau digunakan untuk berbagai bangunan, mulai dari perkantoran, pendidikan, pusat perbelanjaan, hotel, dan apartemen. Salah satu proyek Perguruan Tinggi yang sedang melakukan Penilaian Green Building adalah Proyek Pekerjaan Pembangunan Fisik CWR-01 PIU ADB UNRI Loan ADB 3749-INO : (Pembangunan Gedung Perkuliahan Terpadu, Gedung Laboratorium Terpadu, Gedung Utama Ilmu Kesehatan, Gedung Serbaguna Universitas Riau) yang terletak di Jalan Muchtar Lutfi, Kel. Simpang Baru, Kec. Tampan, Kota Pekanbaru, Prov. Riau. Pada proyek ini, gedung yang menjadi objek sertifikasi yakni Gedung Integrated Classroom. Gedung Integrated Classroom merupakan salah satu gedung perkuliahan terpadu yang akan memuat berbagai jurusan dalam satu tempat, gedung ini terletak di jalan utama Universitas Riau, memiliki ketinggian 4 lantai dengan luas lahan 12.949,84 m2. Untuk luas lantai dasar di 3,094.78 m2 dan luas keseluruhan lantai gedung 8,532 m2. Penerapan Sertifikasi Bangunan Hijau ini dilakukan oleh Universitas Riau sebagai dukungan terhadap bangunan berkelanjutan di Indonesia khususnya pada dunia pendidikan.
Universitas Riau (UNRI) dengan bangga mengumumkan bahwa Gedung Integrated Classroom yang dibangun melalui Proyek Advance Knowledge and Skills for Sustainable Growth - Asian Development Bank (AKSI-ADB) telah berhasil mengimplementasikan konsep Green Building. Gedung ini dirancang dengan mempertimbangkan berbagai aspek keberlanjutan dan hemat energi, hemat air untuk mendukung lingkungan yang lebih hijau dan ramah bagi semua pengguna.
Fasilitas Ramah Lingkungan dan Inklusif
Gedung Integrated Classroom dilengkapi dengan parkir sepeda yang dapat menampung hingga 100 sepeda, lengkap dengan ruang shower di area depan parkir. Fasilitas ini mendorong penggunaan transportasi ramah lingkungan di kalangan mahasiswa dan staf. Selain itu, gedung ini juga menyediakan fasilitas untuk penyandang disabilitas, memastikan aksesibilitas yang nyaman dan aman bagi semua pengguna.
Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Pemanfaatan air hujan untuk menyiram taman di sekitar gedung merupakan salah satu langkah konkret dalam menjaga kelestarian air dengan penggunaan sumber air alternatif. Sistem ini mengurangi penggunaan dan ketergantungan air tanah dan memastikan penggunaan air yang efisien.
Material dan Teknologi Hemat Energi
Gedung ini menggunakan material hemat energi dan kaca Low-E untuk meminimalisir panas matahari yang masuk ke dalam ruangan, sehingga mengurangi kebutuhan akan pendinginan udara. Selain itu, AC inverter yang digunakan dapat beroperasi pada kapasitas variabel (60%, 80%, dst.), memberikan efisiensi energi yang lebih tinggi. Fasad ottv yang diterapkan juga berfungsi untuk menghambat laju panas matahari masuk ke dalam ruangan, menjaga suhu ruangan tetap nyaman.
Sistem Otomatisasi Bangunan
Seluruh sistem dalam gedung ini telah diotomatisasi secara terstruktur dan sistematis. Setiap ruangan dipastikan berada pada suhu optimal 25°C (Standart GBCI). Sistem pencahayaan alami menggunakan sensor cahaya yang akan mematikan lampu secara otomatis jika cahaya dalam ruangan mencapai 300 lux. Sensor udara dipasang di setiap ruangan untuk mendeteksi kadar karbon di udara; jika terdeteksi, alarm akan berbunyi di Ruangan Building Automation System (BAS).
Efisiensi Energi dan Keamanan
Sensor gerak di setiap ruangan memastikan bahwa jika tidak ada pergerakan, system penerangan ruang akan mati secara otomatis. Langkah ini tidak hanya menghemat energi, tetapi juga meningkatkan keamanan gedung.
Lanskap yang Mendukung Keberlanjutan
Di area lanskap, vegetasi dipilih dengan cermat berdasarkan jenisnya dan posisinya, untuk memastikan bahwa lingkungan sekitar gedung tetap hijau dan sejuk. Penanaman pohon dan tanaman dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi iklim dan kebutuhan air, mendukung ekosistem lokal. Pada area luar bangunan juga dilarang merokok dengan menggunakan sign “no smoking”. Area merokok berada pada area luar bangunan yang berjarak sekitar 5 m dari Kawasan bangunan.
Implementasi konsep Green Building di Gedung Integrated Classroom ini menunjukkan komitmen UNRI dan Proyek AKSI-ADB dalam menciptakan lingkungan belajar yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan fasilitas yang modern dan efisien, gedung ini diharapkan dapat menjadi model bagi pembangunan gedung-gedung masa depan di lingkungan akademik dan sekitarnya. (FNJ)